Kata "Efisien" berasal dari bahasa latin efficere yang berarti menghasilkan, mengadakan, menjadikan. Terdapat beberapa pengertian efisien menurut para ahli sebagai berikut:
- Sedarmayanti (2001:112) menyatakan bahwa efisiensi pada prinsipnya adalah perbandingan terbaik antara hasil yang diperoleh dengan kegiatan yang dilakukan.
- Miranda (2003) menyatakan bahwa efisiensi adalah prediksi keluaran/output pada biaya minimum, atau merupakan rasio antara kuantitas sumber yang digunakan dengan keluaran yang dikirim.
- Gie (1997:26) menjelaskan bahwa efisiensi adalah satu pengertian tentang perhubungan optimal antara pendapatan dan pengeluaran, bekerja keras dan hasil-hasilnya, modal dan keuntungan, biaya dan kenikmatan, yang ada kalanya juga disamakan dengan ketepatan atau dapat juga dirumuskan sebagai perbandingan terbaik antara pengeluaran dan penghasilan, antara suatu usaha kerja dengan hasilnya.
- Menurut Achmad (2007), efisensi artinya perbandingan terbaik antara usaha yang telah dikorbankan dengan hasil yang dicapai.
- Menurut T Mulyamah (1987:3) yaitu: “Efisiensi merupakan suatu ukuran dalam membandingkan rencana penggunaan masukan dengan penggunaan yang direalisasikan atau perkataan lain penggunaan yang sebenarnya
Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa efisiensi merupakan suatu prinsip dasar untuk melakukan setiap kegiatan organisasi yang bertujuan untuk dapat memperoleh hasil optimal dengan usaha seminimal mungkin sesuai standar yang telah ditetapkan. Perbandingan antara usaha dan hasil ini dapat dilihat sebagai berikut:
Segi Usaha/Input
Adalah semua sumber (resources) sarana dan prasarana yang digunakan dalam proses produksi menghasilkan barang dan jasa.
Segi hasil/output
Berupa barang atau jasa yang dihasilkan secara maksimal baik dalam hal kualitas maupun kuantitas dengan menggunakan usaha/input yang minimal.
|
Perbandingan Usaha (Input) dengan Hasil (Output) |
Keterangan:
- USAHA/INPUT > HASIL/OUTPUT = Tidak Efisien
- HASIL/OUTPUT > USAHA/INPUT = Efisien
Sumber: Drs. Soewarno Handayaningrat, Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan Manajemen hal. 15
Dari gambar di atas terdapat kegiatan proses produksi yang berkaitan dengan cara yang digunakan dalam melakukan suatu pekerjaan sehingga menghasilkan efisiensi, yaitu:
- Cara yang paling mudah
- Cara yang paling ringan
- Cara yang paling tepat
- Cara yang paling dekat
- Cara yang paling murah
Asas-asas Efisiensi
Adapun asas-asas dari efisiensi pekerjaan kantor adalah sebagai berikut:
a. Asas Perencanaan
Merencanakan berarti menggambarkan di muka mengenai tindakan- tindakan yang akan dilaksanakan dalam rangka mencapai sesuatu tujuan. Perwujudan asas ini dapat berupa pedoman-pedoman berikut:
- Pedoman tentang maksud/tujuan warkat
- Pedoman tentang penetapan prosedur
- Pedoman tentang pengadaan mesin tatausaha
- Pedoman tentang perencanaan formulir
b. Asas Penyederhanaan
Menyederhanakan berarti membuat suautu sistem yang ribet atau pekerjaan yang sukar menjadi lebih mudah atau ringan. Pelaksanaan asas ini adalah sebagai berikut:
- Pedoman tentang tatacara
- Pedoman tentang perlengkapan tatausaha
- Pedoman tentang pengorganisasian tatausaha
c. Asas Penghematan
Menghemat berarti mencegah pemakaian benda-benda secara berlebihan sehingga biaya pekerjaan yang bersangkutan menjadi mahal. Asas ini dapat dilaksanakan dalam pedoman-pedoman yang berikut:
- Pedoman tentang Perhitungan Biaya dan Kemanfaatan
- Pedoman tentang Perhitungan Kebutuhan Warkat
- Pedoman tentang Mekanisasi Tatausaha
d. Asas Penghapusan
Menghapuskan berarti meniadakan langkah-langkah atau kegiatan- kegiatan dalam pelaksanaan sesuatu pekerjaan yang dianggap kurang perlu atau tidak berhubungan dengan hasil kerja yang ingin dicapai. Pelaksanaan asas ini dapat diwujudkan dalam pedoman-pedoman yang berikut:
- Pedoman tentang Peniadaan Gerak-gerak dalam Pekerjaan
- Pedoman tentang Penghapusan Tembusan-tembusan atau
e. Asas Penggabungan
Menggabungkan berarti mempersatukan pekerjaan-pekerjaan yang mempunyai persamaan atau benda-benda yang mungkin dikerjakan sekaligus dalam 1 langkah sehingga dapat menghemat waktu kerja. Pedoman-pedoman pelaksanaan asas ini adalah sebagai berikut:
- Pedoman tentang Kerja Sekali Jalan
- Pedoman tentang Pemakaian Alat-alat Serbaguna
Sumber-sumber Efisiensi
Sumber utama efisiensi sebenarnya terdapat dalam diri individu masing- masing pegawai. Karena dengan akal pikiran, dan pengetahuan yang yang dimilikinya mereka mampu menciptakan cara kerja yang efisien. adapun unsur-unsur efisien yang melekat pada manusia itu adalah:
- Kesadaran
Kesadaran manusia akan sesuatu merupakan modal utama keberhasilannya dalam hal efisiensi ini, kesadaran akan arti dan makna efisien sangat membantu usaha-usaha ke arah efisiensi. Soal efisiensi tidak dapat timbul seketika pada seseorang melainkan merupakan hasil dan proses yang panjang.
- Keahlian
Setiap pekerjaan yang dilakukan oleh seorang ahli hasilnya tentu akan lebih baik dan lebih cepat daripada dikerjakan oleh orang yang bukan ahli. Keahlian ini juga perlu ditunjang dengan peralatan agar efisiensi yang akan dicapai dapat lebih tinggi daripada tanpa menggunakan alat.
- Disiplin
Kedua unsur di atas akan menjamin hasil kerja yang efisien bila disertai dengan disiplin. Dalam disiplin terdapat dua faktor yang penting yaitu faktor waktu dan faktor kegiatan. Usaha-usaha untuk menciptakan adanya disiplin yang baik pada organisasi antara lain dilakukan melalui penyebaran tugas dan wewenang yang jelas, tata cara atau prosedur kerja yang sederhana tapi memadai yang dapat diketahui oleh setiap pegawai sehingga mereka mengetahui dengan tepat dimana dan bagaimana posisi mereka.
Syarat-syarat Efisiensi
Untuk dapat menerapkan efisiensi pekerjaan kantor diperlukan beberapa syarat-syarat yang harus dipenuhi, yaitu:
- Berhasil guna/efektif
Syarat ini menyatakan bahwa kegiatan telah dilaksanakan dengan tepat, dalam tercapai sesuai dengan waktu yang ditetapkan.
- Ekonomis
Artinya semua biaya, tenaga kerja, material, peralatan, waktu dan ruangan telah dimanfaatkan dengan tepat dan terhindar dari pemborosan.
- Pelaksanaan Kerja yang dapat dipertanggungjawabkan
Syarat ini untuk membuktikan bahwa dalam pelaksanaan kerja sumber-sumber yang ada telah dimanfaatkan dengan tepat dan dapat dipertanggungjawabkan.
- Pembagian kerja yang jelas
Manusia mempunyai kemampuan yang terbatas sehingga tidak mungkin mengerjakan segala macam pekerjaan dengan baik. Hendaknya ada pembagian kerja yang nyata berdasarkan beban kerja, ukuran kemampuan kerja dan waktu yang tersedia.
- Rasionalisasi Wewenang dan Tanggung jawab
Wewenang harus seimbang dengan tanggung jawab seseorang, artinya jangan sampai terjadi seseorang mempunyai wewenang yang lebih besar dari tanggung jawabnya, atau sebaliknya jangan sampai terjadi lebih kecil tanggung jawabnya.
- Prosedur Kerja yang Praktis
Artinya bahwa pelaksanaan kerja harus merupakan kegiatan operasional yang dapat dilaksanakan dengan lancar, dapat dipertanggungjawabkan serta pelayanan kerja memuaskan
Selain syarat-syarat di atas, penerapan efisiensi pekerjaan kantor juga dipengaruhi oleh beberapa factor seperti yang diungkapkan oleh Ralph M. Barnes yang menyebutkan 3 faktor yang mempengaruhi efisiensi kerja, yaitu gerakan tubuh, pengaturan tempat kerja, dan penggunaan alat kerja. Sementara menurut The Liang Gie 3 faktor yang mempengaruhi efisiensi kerja adalah kemauan, kemampuan dan kemahiran.
Penerapan Efisiensi Dalam Pekerjaan Kantor
Pelaksanaan efisiensi pada berbagai kegiatan tata usaha digolongkan menurut penggunaan masing-masing sumber kerja/usaha, yaitu:
a. Pikiran untuk mendapatkan cara yang termudah
b. Tenaga untuk mendapatkan cara yang teringan
c. Waktu untuk mendapatkan cara yang tercepat
d. Ruang untuk mencapai cara yang terdekat
e. Benda untuk mencapai cara yang termurah
Untuk lebih jelasnya dibawah ini diuraikan penerapan efisiensi dari setiap penggunaan masing-masing sumber kerja, yaitu:
1. Penggunaan Pikiran
- Pekerjaan mental yang memakai banyak pikiran sebisa mungkin diubah menjadi pekerjaan semi mental atau pekerjaan yang semata-mata dapat diselesaikan dengan tenaga jasmani saja.
- Pekerjaan yang terdiri dari banyak kegiatan visual hendaknya memakai sarana yang memudahan pembacaan atau penangkapan mata.
- Pada pekerjaan yang tersusun atas beberapa langkah dan cukup ruwet sedapat mungkin langkah permulaanya disiapkan atau diselesaikan terlebih dahulu untuk memudahkan penyelesaian seluruh pekerjaan tersebut.
- Pekerjaan-pekerjaan yang mempunyai sifat yang berlainan atau yang memerlukan pengerjaan yang berbeda hendaknya digolong secara jelas. Bila pekerjaan-pekerjan ini akan diajukan kepada atasan hendaknya diajukan secara terpisah sehingga mempermudah penyelesainnya.
- Tingkat urgensi dalam penyelesaian suatu pekerjaan hendaknya tidak terlampau banyak sehingga hilang artinya atau sukar membedakannya satu sama lain maupun melaksanakannya.
- Segenap langkah-langkah pekerjaan yang merupakan suatu prosedur hendaknya diatur sehingga merupakan suatu rangkaian yang lancar dan mengikuti aliran pekerjaan menurut urutan yang tepat.
- Untuk setiap benda hendaknya disediakan tempat penyimpanan tertentu dan benda itu harus senantiasa berada di tempatnya apabila tidak sedang dipakai.
- Setiap tempat penyimpanan hendaknya diberi tanda pengenal seperlunya atau catatan-catatan keterangan mengenai isinya.
2. Penggunaan Tenaga
- Gerak-gerak tangan atau tubuh lainya yang berlebihan dalam melaksanakan suatu pekerjaan jasmani hendaknya dihindarkan.
- Pekerjaan jasmani sedapat-dapatnya diubah menjadi pekerjaan otomatis atau dilaksanakan dengan bantuan sarana mekanis.
- Bagi setiap pekerjaan diusahakan agar dilakukan dengan kedua tangan berbarengan dengan arah yang berlawanan dan setangkup.
- Pada pekerjaan yang memakai jari-jari tangan, beban kerja hendaknya dibagi secara tepat diantara masing-masing jari itu sesuai dengan kekuatannya.
- Benda dan alat kerja yang setiap saat dipakai hendaknya ditaruh dalam lingkungan bidang kerja yang dicapai oleh tangan dengan tidak usah menggerakkan badan.
- Sesuatu langkah pekerjaan yang sama hendaknya tidak dilakukan berulang-ulang dalam suatu kebutuhan kerja, 1 kali saja sudah cukup.
- Pekerjaan-pekerjaan yang sejenis sedapat-dapatnya diusahakan pelaksanaannya sekali jalan atau digabungkan penyelesaiannnya dalam 1 proses.
- Setiap kegiatan jasmani hendaknya selalu produktif, yaitu memberikan hasil tertentu dan tidak ada tenaga yang terbuang sia- sia.
- Tangan kiri hendaknya tidak dijadikan semacam alat pemegang dalam proses pekerjaan atau berdiam diri menunggu saja.
3. Penggunaan Waktu
- Hari, bulan dan tahun hendaknya direncanakan pemakaiannya dengan sebaik-baiknya sehingga tidak ada pekerjaan yang tertunda, terlambat, atau terbengkalai.
- Waktu kerja hendaknya selalu produktif, yaitu tidak ada waktu yang hampir tanpa memberikan suatu hasil kerja betapa pun kecilnya
4. Penggunaan Ruang
- Lalulintas warkat dalam kantor hendaknya diusahakan menempuh jarak yang terpendek dengan menghapuskan perjalanan yang tak perlu atau mengubah letak perabotan kantor sesuai dengan urutan penyelesaian warkat itu.
- Alat-alat perlengkapan kantor hendaknya diletakkan dekat pegawai yang paling sering menggunakannya
- Benda-benda yang tidak diperlukan lagi hendaknya tidak disimpan terus melainkan langsung dibuang sehingga tidak memakan tempat.
5. Penggunaan Benda
- Material dan peralatan tatausaha yang dibeli sedapat mungkin memiliki multifungsi sehingga dapat dipakai untuk berbagai keperluan.
- Pembelian barang perbekalan tatausaha yang habis pakai hendaknya dilakukan sekaligus dalam jumlah dan ukuran yang besar.
- Bagi beberapa material tatausaha tertentu bila mungkin dibeli saja bahan mentahnya untuk kemudian diolah sendiri
- Untuk setiap barang perbekalan tatausaha yang banyak pemakaiannya hendaknya dibuatkan spesifikasinya sehingga tidak akan terjadi salah beli, terutama membeli dalam mutu yang lebih rendah.
- Dalam pembelian barang-barang tatausaha hendaknya waspada agar tidak terperangkap dalam penghematan semu. Misalnya membeli alat tulis yang harganya memang murah, tapi kualitasnya tidak tahan lama sehingga harus sering diganti.
- Setiap pemakaian material tatausaha hendaknya dapat diperhitungkan banyaknya dan dipertanggungjawabkan pentingnya.
- Pembuatan warkat-warkat hendaknya dilakukan dalam jumlah yang sungguh-sungguh diperlukan sehingga tidak menghamburkan material.
- Dalam pelaksanaan sesuatu kerja perkantoran hendaknya tidak dipergunakan material yang berlebihan/mewah, yang penting pekerjaan tersebut telah dapat diselesaikan secara baik
- Dalam pembuatan formulir yang dipakai pada berbagai bagian dan seksi hendaknya dipusatkan dan dikendalikan oleh kantor pusat.
- Benda-benda sisa hendaknya dimanfaatkan kembali untuk keperluan-keperluan lainnya. Misalnya potongan-potongan kertas dapat dijadikan notes.
- Hendaknya disusun jadwal pemeliharaan/perawatan yang teratur bagi mesin kantor dan perlatan tatausaha lainnya agar alat-alat itu dapat dipakai secara lancar dan mencapai umur teknis yang terlama.
- Pemakaian telepon interlokal atau pengiriman telegram harus dikontrol dengan ketat.
- Menjaga agar pesawat telepon selalu dalam keadaan baik untuk meminimalisir pengeluaran biaya tatahubungan
Penulis Buku : Santi Susantini, dkk
Diposkan oleh
Unknown